Selasa, 27 Oktober 2015

Indonesia dimulai penghancuran gereja di bawah tekanan Islam

Otoritas Islam di provinsi Aceh Indonesia ini telah dibongkar tiga gereja mengklaim bahwa mereka tidak memiliki izin bangunan yang tepat.

Gereja-gereja yang pertama dari 10 dijadwalkan untuk pembongkaran setelah tekanan dari Muslim setempat.


Menurut laporan Breitbart, gereja telah berulang kali meminta izin untuk membangun gereja tetapi telah ditolak.

Paima Brutu, pendeta dari salah satu gereja dihancurkan, mengatakan: "Kami mengajukan izin untuk membangun seribu kali Pada titik ini kita ingin tahu apakah pemerintah akan pernah memungkinkan kita untuk memilikinya.."

The ketua Gereja Federasi di Indonesia, Henriette Hutabarat-Lebang, mengatakan bahwa gereja-gereja hanya dibangun tanpa izin yang tepat sebagai jalan terakhir.

TERKAIT
Indonesia: 10 gereja untuk menutup, menyerah pada tuntutan Muslim garis keras
Kristen di seluruh dunia diminta untuk bersatu dalam doa sebagai ekstremis Muslim membakar gereja, menyebarkan kekerasan di Indonesia
Indonesia: Satu orang tewas dan tiga gereja hancur setelah bentrokan agama
"Namun pada kenyataannya, [memperoleh] izin untuk membangun rumah ibadah sangat sulit, dan mereka sering tidak dapat diperoleh [sekali]," katanya.

Gereja-gereja yang dimaksud adalah struktur kayu yang dikenal sebagai "Undung-Undung" atau gereja-gereja kecil. Demonstran mewakili "Aceh Youth Peduli Islam" mengeluh bulan lalu bahwa jumlah gereja yang dibangun oleh orang-orang Kristen melebihi jumlah maksimum yang disepakati pada tahun 1979, yang membatasi jumlah gereja Kristen di daerah Singkil untuk satu, bersama dengan empat Undung-Undung. Namun, peningkatan populasi Kristen di wilayah ini telah menyebabkan pertumbuhan di gereja-bangunan. "Sekarang ada 23 Undung-Undung. Hal ini telah menjadi kekacauan," kata Bupati Singkil, Safriadi Manik.

Aceh adalah satu-satunya provinsi Islam di Indonesia dan telah melihat kekerasan yang ditujukan terhadap agama minoritas. Pekan lalu, massa membakar dua gereja dan ketika orang-orang Kristen mencoba untuk membela mereka kerusuhan pecah, meninggalkan satu orang tewas dan empat lainnya luka-luka.

Presiden Indonesia, Joko Widodo, telah mengutuk serangan dan meminta semua pihak untuk menghentikan kekerasan, mengatakan "Hentikan kekerasan di Aceh Singkil. Setiap tindakan kekerasan, apa pun alasan di balik itu, belum lagi bila dikaitkan dengan agama dan iman, akan membunuh keberagaman. "

Hingga 4.000 orang Kristen telah meninggalkan daerah karena takut kekerasan lebih lanjut. Beberapa 1.300 polisi dan perwira militer telah dikerahkan di daerah untuk melindungi gereja-gereja dan penduduk setempat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar